THE STUDY ANALYSIS OF IRON DEFICIENCY ANEMIA FOR FEMALE STUDENTS OF STATE SENIOR HIGH SCHOOL
Abstract
Iron deficiency anaemia in adolescents is one of the public health problems that has not been overcome especially in young women. One of the indirect causes is income, parental education, and low knowledge about anaemia and balanced nutrition. Quantitative design with descriptive study supported with qualitative design. Samples were female students of State Senior High Senior (n=394). Data were collected using a questionnaire. Anaemia prevalence was 46.4%, with classifications on the severe level at 8.6%, moderate level at 20.1%, and mild level at 17.8%. Respondents' knowledge about anaemia was pretty good (67.3%), balanced nutrition (51.3%). The observation showed that the foods in the cafeteria were not varied, unhealthy, not nutritious, and unhygienic. Personal hygiene and food sanitation were low. There were no regulations and no changing menu schedules. Peer group takes a role in selecting foods. Balanced nutrition food had not been well-socialized. Knowledge of anaemia, balanced nutrition, which is quite high, do not reduce the prevalence of anaemia in adolescent. It is needed to take interventions to prevent and overcome iron deficiency anaemia with a holistic communication network among students, school authorities, and cafeteria management.
References
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pengertian Uang Saku (http//wordpress.com.) Diakses tanggal 14 Januari 2017.
Helen, V. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta; hlm. 126-127.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Global School Health Survey tahun 2015 “Pola makan remaja“ Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta. Kemenkes RI
McLean E, Cogswell M, Egli I, Wojdyla D, de Benoist B. Worldwide prevalence of anaemia, WHO Vitamin and Mineral Nutrition Information System, 1993–2005. Public Health Nutr 2009; 12: 444–54
Martini, M. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di MAN 1 Metro. Jurnal Kesehatan Metro SaiWawai, 8(1), p 1-7.
Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Permaesih, D dan Herman, S. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Remaja. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol.33, No.4: 162-171
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang; Menteri kesehatan Indonesia.
Hapsari. 2010. Hubungan Antara Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Intensi Delinkuensi Remaja pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (Smk) Di Kota Semarang. (Jurnal). Universitas Diponegoro. Semarang.
Saifuddin AB. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta; Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Suryani, Hafiani, Junita. 2015. Pola Makan dan Anemia Gizi Besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. Oktober 2015 - Maret 2016 | Vol. 10, No. 1, Hal. 11-18.
Supariasa ID, Bakri B, Fajar I. Penilaian Status Gizi. Cetakan 2014. Jakarta: EGC. 2014. 1-324
World Health Organization. 2003. Fruit and Vegetable Promotion Initiative Report of The Meeting. Geneva (US): WHO.
Wijaya Kusuma dkk, 2014. Pengetahuan, sikap dan aktifitas remaja SMA Dalam Kesehatan reproduksi Di Kecamatan Buleleng. Jurnal Kesehatan Mayarakat 10 (1), (2014) : 33
World Health Organization. 2014. WHO Global Nutrition Targets 2025: Anaemia Policy
Brief. Geneva: World Health Organization. 2014.